Keramik memiliki
karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk berbagai aplikasi termasuk :
- kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.
- Tahan korosi
- Sifat listriknya dapat insulator, semikonduktor, konduktor bahkan superkonduktor
- Sifatnya dapat magnetik dan non-magnetik
- Keras dan kuat, namun rapuh.
Dua jenis ikatan dapat
terjadi dalam keramik, yakni ikatan ionik dan kovalen. Sifat keseluruhan material
bergantung pada ikatan yang dominan. Klasifikasi
Bahan keramik dapat
dibedakan menjadi dua kelas : kristalin dan amorf (non kristalin). Dalam
material kristalin terdapat keteraturan jarak dekat maupun jarak jauh, sedang
dalam material amorf mungkin keteraturan jarak pendeknya ada, namun pada jarak
jauh keteraturannya tidak ada. Beberapa keramik dapat berada dalam kedua bentuk
tersebut, misalnya SiO2, (lihat gambar, a struktur yang kristalin, b amorf).
Jenis ikatan yang
dominan (ionik atau kovalen) dan struktur internal (kristalin atau amorf)
mempengaruhi sifat-sifat bahan keramik. Sifat termal
Sifat termal penting
bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansi termal, dan
konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk
mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan oleh padatan
antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.
Keramik biasanya
memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan. Jadi getaran-getaran
atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran
yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu banyak pada kisi
kristalnya.
Hantaran panas dalam
padatan melibatkan transfer energi antar atom-atom yang bervibrasi. Vibrasi atom
akan mempengaruhi gerakan atom-atom lain di tetangganya dan hasilnya adalah
gelombang yang bergerak dengan kecepatan cahaya yakni fonon. Fonon bergerak
dalam bahan sampai terhambur baik oleh interaksi fonon-fonon maupun cacat
kristal. Keramik amorf yang mengandung banyak cacat kristal menyebabkan fonon
selalu terhambur sehingga keramik merupakan konduktor panas yang buruk.
Mekanisme hantaran panas oleh elektron, yang dominan pada logam, tidak dominan
di keramik karena elektron di keramik sebagian besar terlokalisasi.
Contoh paling baik
penggunaan keramik untuk insulasi panas adalah pada pesawat ruang angkasa.
Hampir semua permukaan pesawat tersebut dibungkus keramik yang terbuat dari
serat silika amorf. Titik leleh aluminium adalah 660 oC. Ubin menjaga suhu
tabung pesawat yang terbuat dari Al pada atau dibawah 175 oC, walaupun
eksterior pesawat mencapau 1400 oC. Sifat Optik
Bila cahaya mengenai
suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi, atau dipantulkan. Bahan
bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya, dan biasanya
dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang
transparan, seperti gelas, mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelas
terfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan
cahaya.
Dua mekanisme penting
interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalah polarisasi elektronik dan
transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalah distorsi awan
elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi,
sebagian energi dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan
selanjutnya panas.
Seperti dalam atom
elektron-elektron dalam bahan berada dalam tingkat-tingkat energi tertentu.
Absorbsi energi menghasilkan perpindahan elektron dari tingkat dasar ke tingkat
tereksitasi. Ketika elektron kembali ke keadaan dasar disertai dengan
pemancaran radiasi elektromagnetik.
Dalam padatan elektron
yang energinya tertinggi ada dalam orbital-orbital dalam pita valensi dan
orbital-orbital yang tidak terisi biasanya dalam pita konduksi. Gap antara pita
valensi dan pita konduksi disebut gap energi.
Range energi cahaya
tampak 1,8 sampai 3,1 eV. Bahan dengan gap energi di daerah ini akan
mengabsorbsi energi yang berhubungan. Bahan itu akan tampak transparan dan
berwarna. Contohnya, gap energi CdS sekitar 2,4 eV dan mengabsorbsi komponen
cahaya biru dan violet dari sinar tampak. Tampak bahan tersebut berwarna
kuning-oranye.
Bahan dengan gap energi
kurang dari 1,8 eV akan opaque, sebab semua cahaya tampak akan diabsorbsi.
Material dengan gap energi lebih besar 3,1 eV tidak akan menyerap range sinar
tampak dan akan tampak transparan dan tak berwarna. Cahaya yang diemisikan dari
transisi elektron dalam padatan disebut luminesensi. Bila terjadi dalam selang
waktu yang pendek disebut flouresensi, bila didalam selang waktu yang lebih
panjang disebut fosforisensi.
Cahaya yang
ditransmisikan dari satu medium ke medium lain, misalnya dari gelas ke air akan
mengalami pembiasan. Pembelokan cahaya ini adalah akibat perubahan kecepatan
rambat yang asal mulanya dari polarisasi elektronik. Karena polarisasi
meningkat dengan naiknya ukuran atom. Gelas yang mengandung ion-ion berat
(seperti kristal timbal) memiliki indeks bias yang lebih besar dari gelas yang
mengandung atom-atom ringan (seperti gelas soda).
Hamburan cahaya internal
dalam bahan yang sebenarnya transparan mungkin dapat mengakibatkan bahan
menjadi translusen atau opaque. Hamburan semacam ini terjadi antara lain di
batas butiran, batas fasa, dan pori-pori.
Banyak aplikasi
memanfaatkan sifat optik bahan keramik ini. Transparansi gelas membuatnya
bermanfaat untuk jendela, lensa, filter, alat masak, alat lab, dan objek-objek
seni. Pengubahan antara cahaya dan listrik adalah dasar penggunaan bahan
semikonduktor seperti GaAs dalam laser dan meluasnya penggunaan LED dalam
alat-alat elektronik. Keramik fluoresensi dan fosforisensi digunakan dalam
lampu-lampu listrik dan layar-layar tv. Akhirnya serat optik mentransmisikan
percakapan telepon dan data komputer yang didasarkan atas refleksi internal
total sinyal cahaya.
Sifat Mekanik
Keramik biasanya
material yang kuat, dan keras dan juga tahan korosi. Sifat-sifat ini bersama
dengan kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi, membuat
keramik merupakan material struktural yang menarik.
Aplikasi struktural
keramik maju termasuk komponen untuk mesin mobil dan struktur pesawat.
Misalnya, TiC mempunyai kekerasan 4 kali kekerasan baja. Jadi, kawat
baja dalam struktur pesawat dapat diganti dengan kawat TiC yang mampu menahan
beban yang sama hanya dengan diameter separuhnya dan 31 persen berat. Semen dan
tanah liat adalah contoh yang lain, keduanya dapat dibentuk ketika basah namun
ketika kering akan menghasilkan objek yang lebih keras dan lebih kuat. Material
yang sangat kuat seperti alumina (Al2O3) dan
silikon karbida (SiC) digunakan sebagai abrasif untuk grinding dan
polishing.
Keterbatasan utama
keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk patah tiba-tiba dengan
deformasi plastik yang sedikit. Ini merupakan masalah khusus bila bahan ini
digunakan untuk aplikasi struktural. Dalam logam, elektron-elektron yang
terdelokalisasi memungkinkan atom-atomnya berubah-ubah tetangganya tanpa semua
ikatan dalam strukturnya putus. Hal inilah yang memungkinkan logam terdeformasi
di bawah pengaruh tekanan. Tapi, dalam keramik, karena kombinasi ikatan ion dan
kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah bergeser. Keramiknya dengan mudah
putus bila gaya yang terlalu besar diterapkan.
Faktur rapuh terjadi
bila pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat. Dalam padatan kristalin,
retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan sepanjang bidang cleavage
(keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putus yang dihasilkan mungkin
memiliki tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material yang amorf tidak
memiliki butiran dan bidang kristal yang teratur, sehingga permukaan putus
kemungkinan besar mulus penampakannya.
Kekuatan tekan penting
untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti bangunan. Kekuatan tekan
keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk memperbaiki sifat
ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan. Sifat Hantaran
Listrik.
Sifat listrik bahan
keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai isolator.
Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO3) dapat dipolarisasi dan digunakan
sebagai kapasitor.
Keramik lain
menghantarkan elektron bila energi ambangnya dicapai, dan oleh karena itu
disebut semikonduktor. Tahun 1986, keramik jenis baru, yakni superkonduktor
temperatur kritis tinggi ditemukan. Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya
memiliki hambatan = 0. Akhirnya, keramik yang disebut sebagai piezoelektrik
dapat menghasilkan respons listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.
Sering pula digunakan
bahan yang disebut dielektrik. Bahan ini adalah isolator yang dapat
dipolarisasi pada tingkat molekular. Material semacam ini digunakan untuk
menyimpan muatan listrik.
Kekuatan dielektrik
bahan adalah kemampuan bahan tersebut untuk menyimpan elektron pada tegangan
tinggi. Bila kapasitor dalam keadaan bermuatan penuh, hampir tidak ada arus
yang lewat. Namun dengan tegangan tinggi dapat mengeksitasi elektron dari pita
valensi ke pita konduksi. Bila hal ini terjadi arus mengalir dalam kapasitor,
dan mungkin disertai dengan kerusakan material karena meleleh, terbakar atau
menguap. Medan listrik yang diperlukan untuk menghasilkan kerusakan itu disebut
kekuatan dielektrik. Beberapa keramik mempunyai kekuatan dielektrik yang sangat
besar.Porselain misalnya sampai 160 kV/cm. Sebagian besar hantaran listrik
dalam padatan dilakukan oleh elektron. Di logam, elektron penghantar
dihamburkan oleh vibrasi termal meningkat dengan kenaikan suhu, maka hambatan
logam meningkat pula dengan kenaikan suhu.
Sebaliknya, elektron
valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi, sehingga sebagian besar
keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat ditingkatkan dengan
memberikan ketakmurnian. Energi termal juga akan mempromosikan elektron ke pita
konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas meningkat (hambatan menurun)
dengan kenaikan suhu.
Beberapa keramik
memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini merupakan
bagian bahan "canggih" yang sering digunakan sebagai sensor. Dalam
bahan piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan dipermukaannya akan
menginduksi polarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut
mengubah tekanan mekanis menjadi tegangan listrik.
Bahan piezoelektrik
digunakan untuk tranduser, yang ditemui pada mikrofon, dan sebagainya.
Dalam bahan keramik,
muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion. Sifat ini dapat diubah-ubah
dengan merubah komposisi, dan merupakan dasar banyak aplikasi komersial, dari
sensor zat kimia sampai generator daya listrik skala besar. Salah satu
teknologi yang paling prominen adalah sel bahan bakar. Kemampuan penghantaran
ion didasarkan kemampuan keramik tertentu untuk memungkinkan anion oksigen
bergerak, sementara pada waktu yang sama tetap berupa isolator. Zirkonia, ZrO2,
yang distabilkan dengan kalsia (CaO), adalah contoh padatan ionik.
Keramik
kutipan dari : Ismunandar (Kimia ITB)
kutipan dari : Ismunandar (Kimia ITB)
mantap gan
BalasHapus